Isaac Newton
Sir Isaac Newton FRS (lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
Lincolnshire,
4 Januari
1643 – meninggal
31 Maret
1727 pada umur 84 tahun; Kalender Julian: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan,
ahli astronomi,
filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai
buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan
dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton
menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan
sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa
gerak benda di Bumi
dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam
yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak
planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan
keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi
ilmiah.
Dalam bidang mekanika,
Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum
dan momentum
sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang
pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan
membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum
pendinginan dan mempelajari kecepatan
suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama
dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara
terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil
menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk
melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi
terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat
berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para
ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society
mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah
Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton
dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
Biografi
Masa-masa Awal
Isaac Newton dilahirkan pada tanggal 4
Januari 1643 [ Kalender Julian: 25 Desember 1642
] di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire.
Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender
Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642
pada hari Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan
sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan pula
ibunya, Hannah Ayscough, pernah
berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1 liter). Ketika
Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di
bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah
tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut,
seperti yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father
and mother Smith to burn them and the house over them."]
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and
Schuster) dan H. Eves:
“
|
Newton
memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan
ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak
terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost
milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah
di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan
adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada
pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya
Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu
mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton
memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.
|
”
|
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton
mengenyam pendidikan di sekolah The King's School yang terletak di
Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya
mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja,
bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's
School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah
sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah
pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada Juni 1661, Newton diterima di Trinity
College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar
(mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada saat itu, ajaran universitas
didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk
membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes
dan astronom
seperti Copernicus, Galileo,
dan Kepler. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema
binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya
berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada
Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di
Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di rumahnya di
Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus,
optika,
dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke
Cambridge sebagai pengajar di Trinity.
Masa Dewasa
Matematika
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa
Newton dan Leibniz
mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula.
Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya
bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan
tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala
pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas
karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal
diadopsi di Daratan Eropa,
sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah
tahun 1820.
Dalam buku catatan Leibniz, dapat
ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana
Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan
Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia
enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki
hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun
1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada
tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada
saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society
mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada
tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa
Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini
kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang
menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya
perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir
sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Newton umumnya diakui sebagai penemu teorema
binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton,
mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial
pada teori beda hingga, dan merupakan
yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk
menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih untuk menduduki jabatan Lucasian
Professor of Mathematics pada tahun 1669. Pada saat itu, para pengajar
Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan
yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa
ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan
memberikan persetujuan, sehingga konflik antara pandangan keagamaan Newton
dengan gereja Anglikan dapat dihindari.
Optika
Dari tahun 1670 sampai dengan 1672,
Newton mengajar bidang optika. Semasa periode ini, ia menginvestigasi refraksi
cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai
spektrum warna, serta lensa
dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi
cahaya putih.
Dia juga menunjukkan bahwa cahaya
berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan memisahkan berkas berwarna dan
menyorotkannya ke berbagai objek. Newton mencatat bahwa tidak peduli apakah
berkas cahaya tersebut dipantulkan, dihamburkan atau ditransmisikan, warna
berkas cahaya tidak berubah. Dengan demikian dia mengamati bahwa warna adalah
interaksi objek dengan cahaya yang sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan
warna itu sendiri. Ini dikenal sebagai teori warna Newton.
Dari usahanya ini dia menyimpulkan
bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami gangguan akibat dispersi
cahaya menjadi berbagai warna ( Aberasi Kromatik ). Sebagai bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin
sebagai objektif untuk mengakali masalah tersebut. Pengerjaan rancangan ini, teleskop
refleksi fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton melibatkan
pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik
pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri dari komposisi khusus logam
spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin Newton
untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668 dia berhasil memproduksi teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal
Society meminta demonstrasi teleskop pantulnya. Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On Colour ( Tentang Warna ), yang kemudian dikembangkannya
menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke
mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia menarik
diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada tahun
1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal
Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton
untuk penerbitan Royal Society, yang mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti
bahwa orbit elips planet merupakan hasil dari gaya sentripetal yang berbanding
terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari (lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu
corporum in gyrum). Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut
umumnya tetap buruk sampai saat kematian Hooke.
Newton berargumen bahwa cahaya terdiri
dari partikel atau corpuscles, yang direfraksikan dengan percepatan ke
dalam medium yang lebih rapat. Dia condong kepada teori gelombang seperti suara
untuk menerangkan pola berulang pemantulan dan transmisi oleh film tipis
(Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih mempertahankan teori 'fits' yang
menentukan apakah corpuscles dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan
kemudian lebih menyukai teori gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan
pola interferensi, dan fenomena umum difraksi.
Mekanika kuantum,
foton,
dan dualisme gelombang-partikel
dewasa ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja dengan pemahaman Newton
terhadap cahaya.
Dalam Hypothesis of Light yang
terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan eter untuk menghantarkan
gaya antarpartikel. Kontak dengan Henry More,
seorang teosofis, membangkitkan
minatnya dalam alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan
kepada gagasan hermetis tentang gaya
tarik dan tolak antara partikel. John Maynard Keynes, yang memperoleh banyak
tulisan Newton tentang alkimia, menyatakan bahwa "Newton bukanlah orang
pertama dari Abad Pencerahan (Age of Reason): Beliau adalah ahli sihir terakhir." Minat Newton dalam alkimia tidak
dapat dipisahkan dari sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan; namun tampaknya
dia memang meninggalkan penelitian alkimianya. (Ini adalah ketika tidak ada
perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia tidak
mengandalkan gagasan gaib aksi pada suatu jarak,
dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori gravitasinya.
Pada tahun 1704 Newton menerbitkan Opticks, yang
menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap
cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang sangat halus, bahwa
materi biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa
melalui sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah
benda-benda menerima aktivitasnya dari partikel cahaya yang memasuki
komposisinya?" ("Are not gross Bodies and Light convertible into one
another, ...and may not Bodies receive much of their Activity from the
Particles of Light which enter their Composition?" ( Newton juga membangun bentuk primitif generator
elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas (Optics, 8th Query ).
Di dalam artikel berjudul "Newton,
prisms and the 'opticks' of tunable lasers[22]
diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah yang
pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi berkas
cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat diagram, penggunaan susunan
prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh Newton, pengekspansi
prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser
tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas
ini berakibat terhadap pengembangan teori
dispersi prisma berganda.
Mekanika dan Gravitasi
Pada tahun 1679
Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi
dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan rujukan terhadap hukum Kepler
tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa
1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society,
dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton
terhadap jurnal ilmiah Royal Society. Bangkitnya kembali ketertarikan Newton terhadap
astronomi mendapatkan rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet pada musim
dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John
Flamsteed. Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti
bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang
berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil
kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu
corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman
yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 1684 Risalah
ini membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Principia dipublikasikan pada 5 Juli
1687 dengan dukungan dan
bantuan keuangan dari Edmond Halley. Dalam karyanya ini Newton
menyatakan hukum gerak Newton yang memungkinkan banyak
kemajuan dalam revolusi Industri yang kemudian terjadi. Hukum
ini tidak direvisi lagi dalam lebih dari 200 tahun kemudian, dan masih
merupakan pondasi dari teknologi non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan
kata Latin
gravitas (berat) untuk efek yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi,
dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya yang sama, Newton
mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip dengan kalkulus, dengan
'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk menentukan
(berdasarkan hukum Boyle) laju bunyi di udara, menentukan
kepepatan bentuk sferoid Bumi, memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan
gravitasi bulan pada kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan
gerak Bulan, memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Newton memperjelas pandangan heliosentrisnya
tentang tata surya,
yang dikembangkan dalam bentuk lebih modern, karena pada pertengahan 1680-an
dia sudah mengakui Matahari tidak tepat berada di pusat gravitasi tata surya. Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda langit
lainnya tidak dapat dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi
bersama Bumi, Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat
Dunia", dan pusat gravitasi ini "diam atau bergerak beraturan dalam
garis lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif "tidak
bergerak" dengan memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun
itu, tidak bergerak.
Postulat Newton aksi-pada-suatu-jarak
yang tidak terlihat menyebabkan dirinya dikritik karena memperkenalkan
"perantara gaib" ke dalam ilmu pengetahuan. Dalam edisi kedua Principia
(1713) Newton tegas menolak kritik tersebut dalam bagian General Scholium
di akhir buku. Dia menulis bahwa cukup menyimpulkan bahwa fenomena tersebut
menyiratkan tarikan gravitasi, namun hal tersebut tidak menunjukkan sebabnya.
Tidak perlu dan tidak layak merumuskan hipotesis hal-hal yang tidak tersirat
oleh fenomena itu. Di sini Newton menggunakan ungkapannya yang kemudian
terkenal, Hypotheses non fingo.
Berkat Principia, Newton diakui
dunia internasional. Dia mendapatkan lingkaran pengagum,
termasuk matematikawan kelahiran Swiss Nicolas Fatio de Duillier, yang menjalin
hubungan yang intens dengannya sampai 1693, saat hubungan tersebut mendadak
berakhir. Pada saat bersamaan Newton menderita gangguan saraf.[29]
Masa tua
Pada dasawarsa 1690-an, Newton menulis
sejumlah risalah keagamaan yang membahas penafsiran harfiah Alkitab.
Kepercayaan Henry More
tentang Alam Semesta dan penolakan dualisme Cartesian mungkin
telah mempengaruhi gagasan-gagasan keagamaan Newton. Naskah yang dia kirim ke John Locke
yang berisi bantahan terhadap eksistensi Trinitas
tidak pernah diterbitkan. Karya-karya akhirnya, The
Chronology of Ancient Kingdoms Amended (1728) dan Observations
Upon the Prophecies of Daniel and the Apocalypse of St. John (1733)
diterbitkan setelah kematiannya. Dia juga mencurahkan waktu cukup banyak untuk
studi alkimia.
Newton adalah anggota Parlemen
Inggris dari tahun 1689 sampai 1690, dan pada tahun 1701. Namun
menurut beberapa laporan komentarnya di parlemen hanyalah keluhan tentang
aliran udara dingin dalam ruangan dan permintaan agar jendela ditutup.
Newton pindah ke London untuk menempati
posisi pengawas Percetakan Uang Logam Kerajaan (Royal Mint) pada tahun
1696, posisi yang didapatkannya berkat dukungan Charles
Montagu, Earl Pertama Halifax, yang pada saat itu menjabat Chancellor of
Exchequer. Dia bertanggung jawab atas pencetakan kembali uang logam
Inggris, tugas yang sebenarnya tumpang tindih dengan Lord Lucas, Gubernur
Menara London. Dia juga mendapatkan pekerjaan deputi pengawas cabang sementara
Chester untuk Edmond Halley. Newton menjadi Empu Percetakan
Uang Logam (Master of Mint) yang paling terkenal setelah kematian Thomas Neale pada tahun
1699, posisi yang tetap dijabatnya sampai akhir hayatnya. Penunjukan ini
sebenarnya dimaksudkan sebagai pekerjaan ringan, namun Newton memperlakukannya
sebagai tugas serius, dan pensiun dari kewajibannya di Cambridge pada tahun
1701, dan menggerakkan kekuasaannya untuk mereformasi mata uang dan menghukum
pemalsu dan pemotong uang logam.
Sebagai Empu Percetakan Uang Logam pada
tahun 1717 Newton memindahkan standar Poundsterling
ke standar perak dari standar emas, dengan
menentukan hubungan bimetalik antara koin emas dan koin perak yang
menguntungkan koin emas. Ini menyebabkan koin perak serling dilebur dan
dikapalkan ke luar Britania. Newton diangkat sebagai Presiden Royal Society
pada tahun 1703 dan menjadi rekan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis (Académie des Sciences).
Pada kedudukannya di Royal Society, Newton menjadi bermusuhan dengan John
Flamsteed, Astronom Kerajaan, dengan menerbitkan secara prematur
karya Flamsteed, Historia Coelestis Britannica, yang telah digunakan
oleh Newton dalam studinya.[32]
Pada April 1705 Ratu Anne mengangkat
Newton sebagai Kesatria pada saat kunjungan ke Trinity College, Cambridge.
Pengangkatan ini kemungkinan didorong oleh perhitungan politik sehubungan
dengan pemilihan Parlemen pada bulan Mei 1705, daripada pengakuan karya-karya
ilmiah Newton ataupun jasanya sebagai Empu Percetakan Uang Logam..[33]
Newton adalah ilmuwan kedua yang diangkat sebagai kesatria, setelah Francis Bacon.
Mendekati akhir hayatnya, Newton
bertempat tinggal di Cranbury Park, dekat Winchester dengan
kemenakan perempuan dan suaminya, sampai wafatnya pada tahun 1727.[34]
Newton wafat dalam tidurnya di London pada tanggal 31 Maret dan dikebumikan di Westminster
Abbey. Kemenakannya Catherine
Barton Conduitt,[35]
bertindak sebagai tuan rumah pada saat-saat urusan sosial di rumhnya di Jermyn Street di London.
Dia adalah "pamannya yang sangat penyayang,"[36]
menurut surat Newton kepada Catherine Barton pada saat kemenakannya itu sedang
memulihkan diri dari penyakit cacar. Newton yang tetap melajang telah
membagi-bagikan sebagian besar harta miliknya kepada sanak keluarganya pada
tahun-tahun terakhirnya, dan wafat tanpa meninggalkan warisan.
Setelah kematiannya, tubuh Newton ditemukan mengandung
sejumlah besar raksa,
mungkin sebagai akibat studi alkimianya. Keracunan air raksa dapat
menjelaskan keeksentrikan Newton di akhir hayatnya.
Daftar Karya Newton
- Method of Fluxions (1671)
- De Motu Corporum (1684)
- Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica (1687)
- Opticks (1704)
- Reports as Master of the Mint (1701-1725)
- Arithmetica Universalis (1707)
- An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754)